Kata-kata “filsafat”, “filosofi”, “filosofis”, “filsuf”,
“falsafi” bertebaran di sekeliling kita. Apakah pemakaiannya dalam
kalimat-kalimat sudah tepat atau sesuai dengan arti yang dimilikinya, kita
acapkali tidak merisaukan hal itu, mungkin karena kita sendiri juga kurang
paham dan belum berkesempatan memeriksa beberapa literatur atau pun bertanya
kepada mereka yang berkompeten menjelaskan hal itu. Sementara itu, kita
mengerti bahwa beberapa peristilahan ada karena memiliki latar belakang yang
unik. Suatu peristilahan perlu dipahami konteks-nya untuk memperoleh
kejelasan maknanya, baik itu konteks sosial, budaya bahkan politik. Karena
suatu peristilahan pada hakikatnya adalah melukiskan atau pun mewakili
suatu konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dari yang dilukiskan atau
diwakilinya.
Pada...